Sunday, June 21, 2015

MANAJEMEN KEUANGAN - DEVIDEND POLICY

Tugas   : Manajemen Keuangan
Dosen  : Prof. Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si



Resume
DEVIDEND POLICY


Oleh

F A I S A L
P1000214005


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

DEVIDEND POLICY

Pendapatan korporasi yang dibagikan kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden (Devidend). Deviden dibayarkan baik dalam cash maupun dalam bentuk saham yang biasanya diterbitkan secara kuartalan. Saham hanya akan dibayarkan diluar laba ditahan dan tidak dari modal yang ditanamkan yang berbentuk modal saham (capital stock) atau dari kelebihan yang diterima di atas par. Pada umumnya apabila pendapatan korporasi stabil maka untuk pembayaran deviden juga akan stabil.

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau keuangan internal.  Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.  Dengan demikian kebijakan dividen ini harus dianalisa dalam kaitannya dengan keputusan pembelanjaan atau penentuan struktur modal secara keseluruhan.

Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang mempersoalkan sebaiknya kapan (artinya, dalam keadaaan seperti apa) dan berapa bagian dari laba perusahaan yang dicapai dalam suatu periode, yang didistribusikan kepada para pemegang saham dan yang ditahan didalam perusahaan, dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.  Kebijakan dividen ini sangat penting artinya bagi manajer keuangan, karena seorang manajer harus memperhatikan kepentingan perusahaan, pemegang saham, masyarakat dan pemerintah.  

Kebijakan dividen  (dividen policy) adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen.  Kebijakan deviden didefinisikan sebagai kebijakan yang terkait dengan pembayaran dividen oleh perusahaan, berupa penentuan besarnya pembayaran dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen.
Ketika perusahaan membuat kebijakan dividen, maka perusahaan akan melihat sejumlah masalah lain yang dihubungkan dengan konsep-konsep teoritis mengenai pembayaran dividen dan penilaian perusahaan.  

Faktor-faktor berikut inilah yang biasanya harus dianalisis oleh perusahaan ketika membuat keputusan kebijakan dividen :
a)    Aturan-aturan Hukum.
b)   Kebutuhan Pendanaan Perusahaan.
c)    Likuiditas.
d)   Kemampuan untuk Meminjam.
e)    Batasan-batasan dalam Kontrak Utang.
f)    Pengendalian.

Pertanyaan :
1.      Teori  Dividen  Tidak  Relevan dari  Modigliani  dan  Miller.
Menurut  Modigliani  dan  Miller  (MM),  nilai  suatu  perusahaan  tidak  ditentukan  oleh  besar  kecilnya  presentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai atau DPR (Dividen Payout  Ratio),  tapi  ditentukan  oleh  laba  bersih  sebelum  pajak  atau  EBIT (Earning  Before Interest and Tax)  dan  kelas  risiko  perusahaan.  Jadi  menurut  MM,  dividen  adalah  tidak  relevan.
Pernyataan  ini  didasarkan  pada  beberapa  asumsi  penting  yang  lemah seperti  : (1) Pasar  modal  sempurna  dimana  semua  investor  adalah  rasional, (2) Tidak  ada  biaya  emisi  saham  baru  jika  perusahaan  menerbitkan  saham  baru, dan (3) Tidak  ada  pajak Kebijakan  investasi  perusahaan  tidak  berubah.
Sedangkan kenyataannya :  (1) Pasar  modal  yang  sempurna  sulit  ditemui, (2) Biaya  emisi  saham  baru  pasti  ada, (3) Pajak  pasti  ada, dan (4) Kebijakan  investasi  perusahaan  tidak  mungkin  tidak  berubah.
2.   Cara pembayaran terhadap pemegang saham dalam kebijakan deviden
Kebijakan dividen dengan presentase tetap pembayaran dividen tunai (constant – payout – ratio divident policy) adalah kebijakan dividen yang didasarkan dengan presentase tertentu dari pendapatan.  Rasio pembayaran dividen adalah presentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham.  Jumlah pembayaran dividen dengan presentase tetap dari EPS akan mempengaruhi posisi harga saham di pasar.    Pada saat laba menurun, pembayaran dividen juga menurun, dan hal ini akan menyebabkan harga saham menurun.
3. Investor  lebih  suka  menerima  dividen  dari  pada  Perolehan modal (Capital  Gains)
Investor  lebih  suka  menerima  dividen  dari  pada  Perolehan modal (Capital  Gains) karena Investor  memandang  keuntungan dividen (dividend  yield)  lebih  pasti  dari  pada  keuntungan capital gains (capital  gains  yield).  Perlu  diingat  bahwa  dilihat  dari  sisi  investor,  biaya  modal  sendiri  dari  laba  ditahan adalah  tingkat  keuntungan  yang  disyaratkan  investor  pada  saham.  Laba ditahan  adalah keuntungan  dari dividen  (dividend  yield)  ditambah  keuntungan  dari  capital  gains (capital  gains  yield).

No comments:

Post a Comment

TUGAS 5. KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN PERTANIAN

Tugas Kebijakan dan Perencanaan Pembangunan Pertanian untuk Mahasiswa Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia (UM...