Wednesday, November 19, 2014

PASCASARJANA UNHAS (UNIVERSITAS HASANUDDIN) – PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Praktek Lapang di Kabupaten Bulukumba
Mahasiswa dari Program Studi Agribisnis, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan praktek lapang di Kabupaten Bulukumba selama 3 hari, tanggal 16 - 18 November 2014.

Pascasarjana Unhas (1)
Mahasiswa yang berangkat adalah mahasiswa tingkat pertama dengan program mata kuliah Manajemen Agribisnis, dibawa bimbingan dosen Dr. Ir. Palmarudi Mappigau, SU.

Pascasarjana Unhas (2)
Adapun kegiatan mahasiswa yaitu menemui pemerintahan Kabupaten Bulukumba yang terdiri dari beberapa kepala SKPD yang berhubungan langsung dengan Agribisnis kemudian mengadakan diskusi tentang agribisnis yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bulukumba dan dapat bermanfaat bagi para petani atau perusahaan yang berkecimpung dibidang agribisnis.  

Monday, November 10, 2014

10 NOVEMBER - HARI PAHLAWAN 2014

Bulan November adalah bulan kepahlawan bangsa Indonesia karena pada bulan November setiap tanggal 10 November dirayakan sebagai HARI PAHLAWAN untuk mengenang jasa-jasa pahlawan bangsa Indonesia yang ingin mempertahankan Negara Indonesia dari penjajahan.


Dengan adanya hari pahlawan maka kita jangan pernah melupakan jasa para pahlawan yang memperjuangkan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara tercinta Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.......

SEJARAH SINGKAT HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 1945
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat TKR juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.

Bung Tomo
Bung Tomo di Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.

Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.

Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ariKH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.

Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.

Monday, November 3, 2014

MENTERI PERTANIAN, ASLI PRODUK UNHAS (UNIVERSITAS HASANUDDIN)

ilustrasi
Pada hari Minggu tanggal 26 Oktober 2014, Presiden dan Wakil Presiden mengumumkan para menteri yang akan membantu presiden dan wakil presiden selama 5 tahun kedepan.
Salah satu yang menarik pada saat pengumuman calon menteri pada cabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla yaitu adanya satu menteri yang berasal dari Sulawesi Selatan yaitu Bapak Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP., sebagai Menteri Pertanian.

Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP
Menteri Pertanian
Menteri Pertanian Periode 2014 – 2019
Pada hari Senin tanggal 27 Oktober 2014, para calon menteri resmi dilantik jadi Menteri periode 2014-2019 untuk membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan.
Menteri yang berasal dari Sulawesi Selatan terus berkurang karena pemerintahan sekarang hanya seorang yang terpilih jadi menteri yaitu Menteri Pertanian, tapi yang menarik Pak Andi Amran Sulaiman asli dari produk Unhas (Universitas Hasanuddin). Mengapa saya sebut asli produk Unhas (Universitas Hasanuddin) karena beliau Pak Menteri Pertanian mulai kuliah S1, S2 dan S3 semuanya di Unhas (Universitas Hasanuddin). S1 di Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, S2 Pascasarajana Unhas – Manajemen Pertanian dan S3 Pascasarjana Unhas – Ilmu Pertanian.
Dengan diberinya amanah sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia, semoga beliau dapat melayani masyarakat dan menciptakan swasembada pangan yang selama ini didamba-dambakan, serta meningkatkan taraf hidup para petani.   
Dan semoga juga dapat menjaga nama baik almamater Unhas (Universitas Hasanuddin) Makassar dan masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya.

TUGAS 5. KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN PERTANIAN

Tugas Kebijakan dan Perencanaan Pembangunan Pertanian untuk Mahasiswa Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia (UM...