Tugas : Manajemen Keuangan
Dosen : Prof. Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si
Resume
SHORTERM FINANCY
Oleh
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
SHORTERM FINANCY
Menurut
S. Munawir (2004), Manajemen keuangan jangka pendek adalah manajemen aktiva
lancar dan passiva lancar perusahaan. Sasaran manajemen keuangan jangka pendek
adalah untuk mengelola setiap aktiva lancar perusahaan (kas, surat berharga,
piutang dan persediaan) dan passiva lancar (hutang dagang, wesel bayar dan
kewajiban yang masih harus dibayar). Untuk mencapai keseimbangan antara laba
dan resiko yang member kontribusi positif terhadap nilai perusahaan, misalnya
- Aktiva lancar dalam jumlah besar artinya dapat mengurangi laba
- Aktiva lancar dalam jumlah kecil akibatnya meningkatkan resiko tidak dapat membayar
- Hutang lancar dalam jumlah besar akibatnya dapat meningkakan resiko yaitu tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo
Keuangan Jangka Pendek dapat diartikan bahwa kegiatan keuangan sehari-hari perusahaan dalam jangka pendek atau aktiva lancar, dibeberapa literatur pun keuangan jangka pendek juga tidak terlepas dari modal kerja dari perusahaan.
Adapun
elemen-elemen pembentuk modal kerja adalah meliputi kas, piutang dan
persediaan, yang dapat diurai penjelasannya sebagai berikut :
a.
Kas
Kas
merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan unsur modal kerja yang
paling tinggi likuiditasnya yang berarti semakin besar jumlah yang dimiliki
oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
b.
Piutang
Dalam
rangka usaha memperbesar volume penjualannya kebanyakan perusahaan menjual
produknya dengan kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan
kas tetapi menimbulkan piutang langganan dan baru kemudian pada hari jatuh
temponyaterjadi aliran kas masuk (cash inflows) yang berasal dari pengumpulan
piutang tersebut.
c.
Persediaan
Inventory
atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva
yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara terus-menerus mengalami
perubahan (Riyanto, 2008: 69).
Pertanyaan :
1. Fungsi
kas terbagi atas
3 yaitu :
a. Motif Transaksi : Motif transaksi berarti perusahaan menyediakan
kas untuk membayar berbagai transaksi bisnisnya. Baik transaksi yang reguler
(seperti membayar gaji dan berbagai biaya administrasi) maupun yang tidak
reguler (seperti melunasi hutang, membayar pembelian aktiva tetap).
b. Motif Berjaga-jaga : Motif
berjaga-jaga dimaksudkan untuk mepertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan
kas yang sifatnya tidak terduga. Seandainya semua pengeluaran dan pemasukan kas
bisa diprediksi secara akurat, maka saldo kas untuk maksud jaga-jaga akan
sangat rendah. Selain akurasi prediksi kas, apabila perusahaan mempunyai akses
kuat ke sumber dana eksternal, saldo kas juga akan rendah. Motif berjaga-jaga
ini nampaknya dalam kebijakan penentuan saldo kas minimal dalam penyusutan
anggaran kas.
c. Motif Spekulasi : Motif
spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid. Biasanya jenis
investasi yang dipilih adalah investasi sekuritas. Apabila tingkat bunga
diperkirakan turun, maka perusahaan akan merubah kas yang dimiliki menjadi
saham, dengan harapan harga saham akan naik apabila memang semua pemodal
berpendapat bahwa suku bunga akan (dan mungkin telah) turun.
Kegunaan manajemen keuangan jangka pendek :
a. Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi
modal kerja yang diperlukan.
b. Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana
keuangan dalam jangka pendek.
c. Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh.
d. Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh
tempo.
e. Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan
kebutuhan kekayaan aktiva lancar.
f. Memberikan pedoman yang baik sehingga tidak terdapat keraguan
manajemen guna memperoleh efisiensi yang baik.
2. Penentuan kebijakan pembiayaan jangka pendek yaitu :
Untuk mencapai keseimbangan antara laba dan resiko
yang member kontribusi positif terhadap nilai perusahaan, misalnya
a. Aktiva
lancar dalam jumlah besar artinya dapat mengurangi laba
b. Aktiva
lancar dalam jumlah kecil akibatnya meningkatkan resiko tidak dapat membayar
c. Hutang
lancar dalam jumlah besar akibatnya dapat meningkakan resiko yaitu tidak dapat
membayar pada saat jatuh tempo.
3. Perbedaan
aktiva lancar dan aktiva tetap
Aktiva
lancar (current assets), merupakan aktiva paling likuid (memiliki likuiditas
tinggi) atau yang paling mudah diubah menjadi uang. Aktiva lancar yaitu aktiva
yang hanya dapat dipakai satu atau beberapa kali dalam proses produksi dan
mempunyai umur ekonomis pendek (kurang dari satu tahun). Contoh dari aktiva
lancar antara lain kas (uang tunai), piutang, perlengkapan, dan persediaan
barang dagang (pada akuntansi perusahaan dagang), wesel tagih, beban dibayar
dimuka.
Aktiva
tetap (fixed assets), yaitu aktiva yang dapat dipakai berulang kali untuk
berproduksi dan umur ekonomisnya panjang (lebih dari satu tahun). Aktiva tetap
dibagi menjadi tiga, yaitu invetasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud
(Tangible Assets), dan aktiva tetap tidak berwujud (Intangible Assets). Yang
termasuk dalam aktiva tetap berwujud seperti peralatan, mesin, tanah,
kendaraan, dan bangunan atau gedung. Aktiva tetap berwujud yang sifatnya
relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam
kegiatan perusahaan.” Sedangkan yang termasuk golongan aktiva tetap tidak
berwujud antara lain : goodwill, franchise, merek dagang, hak sewa, hak paten,
dan hak cipta.
Dan
kas, piutang dan persediaan dimasukkan kedalam aktiva lancar karena perputaran
uangnya paling cepat, atau paling mudah diubah menjadi uang.
No comments:
Post a Comment