Wednesday, July 25, 2012

CABAI KERITING


ilustrasi


CABAI KERITING

Cabai keriting memang tanaman komersial karena hasilnya mudah dipasarkan. Agar produksinya tinggi tanaman itu butuh cara dan saat budidaya yang tepat. Untuk itu diperlukan benih bermutu dan varietas yang jelas daya produksinya, umur produktif sekitar 6 bulan, setelah itu harus diremajakan.

Cabai keriting dapat dibudidayakan dengan produksi yang baik mulai dari ketinggian 0 – 1.300 meter dpl. Lahannya bertanah gembur, subur, dengan pH tanah 5-7. Suhu udara 16-32oC. kelembapan udara tinggi, tapi jangan sampai terlalu basah.

Sebelum ditanam di lapangan, benih cabai perlu disemai terlebih dahulu di tempat khusus. Perlakuan ini penting untuk mencegah pemborosan benih dan mendapatkan bibit yang memenuhi persyaratan.

Setelah bibit berumur 1-1,5 bulan sejak benih disemai, bibit siap dipindahkan ke lapangan. Umur satu bulan tanaman cabai berdaun 4-5 helai. Bibit itu diseleksi, hanya tanaman yang sehat dan pertumbuhannya seragam saja yang dipilih untuk ditanam.

Tempat tanamnya  adalah areal lahan yang tanahnya sudah diolah dengan baik dan dibentuk bedengan atau guludan. Jarak tanam 50 cm x 50 cm jika tanahnya kurus, atau 50 cm x 70 cm kalau tanahnya subur.

Sebelum bibit ditanam perlu dibuatkan lubang tanam terlebih dahulu. Setiap lubang tanam diberi pupuk dasar 0,5 kg pupuk kandang atau kompos ditambah satu sendok makan (15 gram) pupuk NPK atau campuran urea, TSP dan KCl dengan perbandingan 1 : 2 : 3.

Pemakaian pupuk susulan sangat tergantung dari kesuburan tanah dan varietas cabai yang ditanam, yang berlangsung 2-5 kali sepanjang umur tanaman. Pemupukan susulan pertama biasanya dilakukan ketika tanaman berumur 15-21 hari setelah bibit ditanam sebanyak 5 gram per tanaman berupa campuran urea dan TSP (2 : 1), dan pemupukan susulan kedua dilakukan setelah tanaman berumur 30-40 hari dengan dosis dan jenis pupuk yang sama.

Bersamaan dengan pemupukan susulan itu dilakukan penyiangan gulma kalau penanaman cabainya tidak menggunakan mulsa plastik sebagai penutup permukaan bedengannya.

Penyiraman yang teratur dua kali sehari, pagi dan sore, perlu dilakukan pada musim kemarau kalau di lahan tidak terdapat pengairan teknis.

Setelah berumur 2,5 bulan biasanya tanaman sudah menghasilkan buah, dan bisa dilakukan panen pertama. Panen berikutnya 7 hari sekali dengan hasil yang semakin meningkat. Jika rata-rata 6 bulan, dalam satu musim bisa dipetik sampai 18 kali dengan hasil panen total 10-20 ton per hektar. Tingginya hasil sangat tergantung dari jarak tanam, varietas tanaman yang ditanam, dan pemeliharaannya.

Pemeliharaan tanaman yang ceroboh bisa mengakibatkan gagal panen atau hasil panennya kurang sekali karena terserang penyakit.  Gejala penyakit pada cabai keriting dengan gejala bagian ujung dan tengahnya berkerut dan disekelilingnya terdapat warna hijau agak kehitaman. Penyakit ini biasa disebut penyakit busuk buah cabai yang mudah menular. Penyakit busuk kering buah cabai itu lazim disebut antraknosa. Penyebabnya cendawan renik Colletotrichum capsici atau Gloeosporium piperatum.

Cabai yang terserang penyakit itu bisa rusak berat. Sehingga hasilnya tidak bisa dipanen sama sekali. Gejala serangannya ditandai dengan terbentuknya bintik-bintik hitam berlekuk pada buah. Di tepi bintiknya terdapat lingkaran kering. Kalau penyakit dibiarkan, buah cabai akan menjadi coklat kehitaman karena busuk. Kalau tidak busuk, buah cabai akan mengkerut kering.

Penyakit itu sulit dikendalikan jika sudah mulai berjangkit. Sebaiknya penyakit tersebut sudah ditangkal sejak masih berupa benih. Benih yang dipakai direndam dulu dalam larutan fungisida atau air hangat bersuhu 30-45oC selama 10-15 menit.

Setelah bibit cabai ditanam di lapangan, diperlukan kontrol yang cermat selama pertumbuhannya. Jika terdapat tanaman yang menunjukkan gejala terkena serangan penyakit itu, sebaiknya segera dicabut dan dimusnahkan agar tidak menular pada tanaman yang lain. Penggunaan fungisida bisa diterapkan, asalkan tanaman belum terserang berat.
Sumber : TRUBUS – TH XXV – JULI 1994

No comments:

Post a Comment

TUGAS 5. KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN PERTANIAN

Tugas Kebijakan dan Perencanaan Pembangunan Pertanian untuk Mahasiswa Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia (UM...