PROMALIN, ZAT PENGATUR TUMBUH UNTUK TANAMAN BUAH
Promalin merupakan zat pengatur tumbuh yang dibuat dari dua komponen kimiawi. Yang pertama adalah campuran giberelin GA4 dan GA7. Kedua jenis giberelin ini terjadi secara alami pada bibit apel, daun muda serta pada akar dan pucuk tunas yang tumbuh aktif. Dalam pertumbuhan tanaman, kedua zat tersebut berperan pada pemanjangan sel saat pertumbuhan kuncup bunga, dan ada bersama hormon-hormon tanaman lainnya pada bibit dan pucuk yang sedang diam dan dorman.
Komponen kedua adalah 6-benzyladenine, yakni cytokinin yang secara alami ditemukan pada tunas dan pucuk akar yang tumbuh aktif, serta pada buah muda. Cytokinin menggiatkan pembagian sel dan bersama hormon-hormon lainnya mempengaruhi diferensiasi sel yang menentukan apakah sel-sel akan menjadi daun, batang, buah atau bagian lainnya.
Meningkatkan Jumlah Buah dan Memperbanyak Cabang
Promalin meningkatkan jumlah pembelahan sel pada ujung kelopak buah, yang menambah kekhasan bentuk buah. Pembelahan sel paling aktif terjadi segera setelah penyerbukan dan berangsur-angsur menurun sampai sekitar 28 hari setelah berbunga. Pada saat itu, buahnya kira-kira telah mempunyai semua sel yang diperlukan. Dua puluh delapan hari setelah berbunga, sel-sel membesar, menambah bobot dan besarnya buah. Pemakaian promalin memberikan efek terbaik jika dipilih waktu pada awal masa pembelahan sel yakni saat berbunga.
Zat pengatur tumbuh ini juga dapat meningkatkan jumlah cabang samping dan perkembangan cabang pendek. Tetapi ini hanya bermanfaat untuk pohon yang muda, belum menghasilkan dan sehat. Selain menyebabkan kecepatan tumbuh yang tinggi yang memang diperlukan untuk menggiatkan percabangan, salah satu komponen giberelin dari promalin meniadakan tumbuhnya kuncup bunga. Sehingga teknik ini tidak boleh digunakan untuk pohon yang telah menghasilkan buah.
Tanaman yang diperlakukan dengan promalin memiliki daun lebih besar, hingga saat ini belum diketahui manfaat dari daun yang membesar tersebut.
Efek lain penggunaan promalin umumnya berkaitan dengan bunga yang menghasilkan buah. Setahun setelah perlakuan, pohon yang telah diperlakukan dengan promalin menghasilkan sedikit bunga yang menjadi buah. Ternyata hal ini disebabkan oleh penjarangan buah yang tidak sempurna, kalibrasi penyemprotan yang buruk, pohon yang rendah kesehatannya, dan pertumbuhan yang dipaksakan.
Promalin tidak dapat bekerja dengan baik di kebun buah yang berbunga pada suhu dingin, yang secara alami menghasilkan buah kecil dan lebih bulat.
Promalin harus digunakan secara hati-hati dengan dosis yang tepat. Jika zat ini diberikan pada waktu yang tepat pada tahap pembelahan sel, dapat diharapkan hasi buah yang lebih banyak dengan bentuk yang khas. Hasil terbaik diperoleh jika aplikasinya diikuti dengan manajemen yang baik serta pemilihan tempat yang tepat pula.
Sumber : TRUBUS - TH XXIV – JANUARI 1993
No comments:
Post a Comment